Wednesday, October 31, 2012

MENELADANI KETOKOHAN IBRAHIM: Kurban 3 Sapi dan 21 Kambing



Esensi dari perayaan idul adha adalah meneladani ketokohan Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail. Nabi Ibrahim telah berjuang sekian lama menanti kehadiran putranya. Tetapi setelah lahir, ia diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail. Dengan niat dan tekad yang bulat, Nabi Ibrahim melakukan perintah Allah tersebut. Sebagai imbalan atas ketaatan Ibrahim dan keikhlasan Ismail, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba yang besar. Inilah sejarah mengapa kita diwajibkan berkurban pada hari idul adha. Dan Inilah wujud perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail yang harus kita teladani sampai saat ini. Hidup adalah perjuangan dan pengorbanan. 

Demikian pesan khutbah idul adha yang disampaikan oleh Ustadh Drs. Ma’mun Faisal di Mushalla Arrahman Komplek Alam Cirendeu pada hari Jumat, 26 Oktober 2013. Karena daya tampung yang terbatas, maka para jamaah melakukan shalat di jalan depan dan samping mushalla.  Namun demikian hal ini tidak mengurangi rasa khusyu’ dan khidmat para jamaah. Kenyataannya, mereka mengikuti prosesi shalat dan khutbah dengan khidmat yang dimulai pukul 06.30. 

Usai pelaksanaan shalat idul adha, panitia kurban melakukan pemotongan hewan kurban yang dipimpin oleh Ustadh H. Ahmad Junaidi. Pada tahun ini ada 3 (tiga) ekor sapi dan 21 (dua puluh satu) ekor kambing kurban dan dibagikan kepada 450 orang yang berhak menerima. 

Pelaksanaan pemotongan hewan kurban kali ini tertib, terkontrol, dan lancar. Seluruh panitia dari jamaah Mushalla Arrahman saling bahu membahu dan bekerjasama. Masing-masing melakukan peran dan fungsinya sesuai dengan kesepatakan yang telah direncanakan.

Berikut ini adalah rekaman kegiatan shalat idul adha dan pemotongan hewan kurban. 


 Jamaah shalat idul adha mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh Usth. Drs. Ma'mun Faisal dengan penuh khitmad. 

Ustadh Junaidi memotong sapi kurban dengan dibantu panitia. Pemotongan dilaksanakan di pekarangan tanah yang akan dibeli oleh Mushalla Arrahman. Pembangunan Masjid Baiturrahman dilakukan setelah proses pembelian tanah selesai.


Sapi yang sudah disembelih menjadi tontonan bagi anak-anak dan remaja. Untuk kelancaran pemotongan hewan, mereka hanya menyaksikan dari luar pekarangan dengan latar belakang mushalla Arrahman.

Masing-masing panitia melakukan tugasnya sendiri.  Kerjasama, kebersamaan, dan saling bahu membahu menjadi prinsip panitia dalam melaksanakan tugas di bawah koordinasi Pak Sumradi Ketua Mushalla dan Pak Beriyanto Ketua Panitia Kurban. 

Panitia memotong daging kurban setelah dipisahkan dari tulang dan 'jeroan'  sebelum dibagi kepada mustahik (penerima) yang berjumlah 450-an orang.

Panitia membagi rata daging kurban sebelum disalurkan kepada penerima.

Warga sekitar mushalla antri dengan tertib untuk menerima daging kurban. Proses pembagian daging dimulai dari pukul 14.30 sampai 15.30.