Esensi dari perayaan idul adha
adalah meneladani ketokohan Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail. Nabi Ibrahim
telah berjuang sekian lama menanti kehadiran putranya. Tetapi setelah lahir, ia
diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail. Dengan niat dan tekad yang
bulat, Nabi Ibrahim melakukan perintah Allah tersebut. Sebagai imbalan atas
ketaatan Ibrahim dan keikhlasan Ismail, Allah menggantikan Ismail dengan seekor
domba yang besar. Inilah sejarah mengapa kita diwajibkan
berkurban pada hari idul adha. Dan Inilah wujud perjuangan dan pengorbanan Nabi
Ibrahim dan Ismail yang harus kita teladani sampai saat ini. Hidup adalah
perjuangan dan pengorbanan.
Demikian pesan khutbah idul adha
yang disampaikan oleh Ustadh Drs. Ma’mun Faisal di Mushalla Arrahman Komplek
Alam Cirendeu pada hari Jumat, 26 Oktober 2013. Karena daya tampung yang
terbatas, maka para jamaah melakukan shalat di jalan depan dan samping
mushalla. Namun demikian hal ini tidak
mengurangi rasa khusyu’ dan khidmat para jamaah. Kenyataannya, mereka mengikuti
prosesi shalat dan khutbah dengan khidmat yang dimulai pukul 06.30.
Usai pelaksanaan shalat idul
adha, panitia kurban melakukan pemotongan hewan kurban yang dipimpin oleh
Ustadh H. Ahmad Junaidi. Pada tahun ini ada 3 (tiga) ekor sapi dan 21 (dua
puluh satu) ekor kambing kurban dan dibagikan kepada 450 orang yang berhak
menerima.
Pelaksanaan pemotongan hewan
kurban kali ini tertib, terkontrol, dan lancar. Seluruh panitia dari jamaah
Mushalla Arrahman saling bahu membahu dan bekerjasama. Masing-masing melakukan
peran dan fungsinya sesuai dengan kesepatakan yang telah direncanakan.
Berikut ini adalah rekaman
kegiatan shalat idul adha dan pemotongan hewan kurban.
Jamaah shalat idul adha mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh Usth. Drs. Ma'mun Faisal dengan penuh khitmad.
Sapi yang sudah disembelih menjadi tontonan bagi anak-anak dan remaja. Untuk kelancaran pemotongan hewan, mereka hanya menyaksikan dari luar pekarangan dengan latar belakang mushalla Arrahman.
Masing-masing panitia melakukan tugasnya sendiri. Kerjasama, kebersamaan, dan saling bahu membahu menjadi prinsip panitia dalam melaksanakan tugas di bawah koordinasi Pak Sumradi Ketua Mushalla dan Pak Beriyanto Ketua Panitia Kurban.
Panitia memotong daging kurban setelah dipisahkan dari tulang dan 'jeroan' sebelum dibagi kepada mustahik (penerima) yang berjumlah 450-an orang.
Panitia membagi rata daging kurban sebelum disalurkan kepada penerima.
Warga sekitar mushalla antri dengan tertib untuk menerima daging kurban. Proses pembagian daging dimulai dari pukul 14.30 sampai 15.30.
No comments:
Post a Comment